Abstrak
Teknologi jaringan computer yang berkembang menyebabkan jaringan computer tidak hanya digunakan untuk menukar informasi namun juga digunakan untuk saling berbagi sumberdaya yang dimiliki setiap pengguna dalam jaringan. Untuk itu sangat dibutuhkan sebuah manajemen dalam jaringan. Manajemen jaringan bertugas untuk mengontrol dan memotoring jaringan agar dapat berjalan secara optimal.
Dengan
menggunakan metode atau tahapan penelitian studi literature, tahapan analisis,
dan tahapan kesimpulan
diharapakan agar kita dapat memanfaatkan sumber daya jaringan secara optimal
sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan hal-hal yang menjadi tolak ukur
baik dari segi keuntungan maupun kerugiannya.
BAB
I. Pendahuluan
Latar
Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat dalam era globalisasi membuka peluang dan jalan baru
dalam mengaplikasikan banyak hal, saat
ini telah banyak berkembang berbagai macam teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung dan
memanage sebuah jaringan computer.
Jaringan computer tidak hanya menghubungkan berbagai macam pengguna di
seluruh dunia dalam bertukar informasi saja tetapi juga dapat dimanfaatkan
untuk berbagi sumber daya yang ada, sehingga dapat dimanfaatkan secara
bersama-sama untuk mendukung kinerja dari setiap aktifitas setiap pengguna.
Yang dimaksud berbagi sumber daya adalah penyediaan layanan yang dimiliki oleh
setiap pengguna yang dapat diakses ataupun digunakan oleh pengguna-pengguna
yang lainnya.
Manajemen jaringan sangat dibutuhkan
dalam sebuah jaringan computer karena manajeman jaringan merupakan kemampuan
untuk mengontrol dan memonitoring sebuah jaringan komputer dari sebuah
lokasi. untuk itu kita memerlukan Sistem Operasi yang dapat mengontrol
jalan-nya jaringan sehingga dapat berjalan dengan Optimal.
Hal-hal yang menjadi dasar mengapa
penelitian ini perlu dilakukan dalam sebuah jaringan adalah tidak semua system
operasi yang digunakan dapat mendukung monitoring sebuah jaringan secara optimal.
Melihat latar belakang diatas, maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul :
“Perbandingan Tingkat Manajemen Jaringan
Menggunakan Windows Server Dengan Server Cloud”
Rumusan Masalah
Menyambung dari latar belakang masalah yang dirumuskan adalah bagaimana
membandingkan beberapa sistem operasi yang akan kita pakai dalam memonitor
sebuah jaringan sehingga dapat berjalan dengan optimal.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat perbandingan Sistem Operasi
windows server dan server cloud dalam
mendukung manajemen jaringan agar berjalan lebih optimal.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu membantu pengguna jaringan dalam
menentukan Sistem operasi yang digunakan di dalam memonitoring sebuah jaringan
agar berjalan lebih optimal.
Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan
masalah dan tujuan dari penelitian ini, maka monitoring
jaringan ini hanya menggunakan system
operasi windows server dan server cloud dalam sebuah jaringan.
BAB
II Tinjauan Pustaka
Landasan Teori
A. Jaringan
Komputer
Jaringan
Komputer adalah ‘’himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer atau lebih yang
terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (nirkabel).’’ [1]
B. Manajemen
Jaringan
Manjemen
Jaringan merupakan “kemampuan
untuk mengontrol dan memonitor sebuah jaringan komputer dari sebuah lokasi. The
International Organization for Standardization (ISO) mendefinisikan sebuah
model konseptual untuk menjelaskan fungsi manajemen jaringan.’’[2]
C. Windows
Server
Windows
Server merupakan system operasi berbasis computer server yang dirilis oleh
perusahaan Microsoft. Windows server berbasis web dan teknologi virtualisasi,
sehingga memungkinkan untuk meningkatkan
kemampuan yang fleksibilitas dan infrastruktur pada computer server.[3]
Windows Server atau sering disebut sebagai Windows NT Domain adalah sebuah
kelompok logis yang terdiri atas komputer-komputer yang menjalankan sistem operasi Windows yang menggunakan basis data akun pengguna terpusat di satu titik
pusat. Basis data terpusat ini (pada Windows 2000 dan versi Windows Server yang lebih baru disebut sebagai Active Directory) mengandung akun-akun pengguna dan informasi
keamanan untuk setiap sumber daya yang terdapat di dalam domain tersebut.
Setiap orang yang menggunakan komputer dalam sebuah domain akan memperoleh akun
unik miliknya sendiri. Akun pengguna ini pun dapat ditetapkan untuk mengakses
sumber daya yang terdapat di dalam domain yang bersangkutan.
Dalam sebuah domain, sebuah komputer harus
dikonfigurasikan sebagai "Domain Controller"
(DC) yang menyimpan basis data akun pengguna serta direktorinya tersebut.
Sebuah domain controller merupakan sebuah server yang mengatur semua aspek yang
berkaitan dengan keamanan dari sebuah akun pengguna dan interksinya dengan
domain tersebut, sehingga menjadikan administrasi keamanan dapat dilakukan
secara terpusat. Model domain Windows Server seringnya lebih cocok digunakan
pada organisasi menengah ke atas.
Selain model domain Windows Server, Windows juga
menawarkan model Workgroup, yang secara kontras berbeda dengan model domain.
Komputer-komputer yang tergabung dalam model workgroup dianggap sebagai
komputer yang berdiri sendiri (stand-alone), mengingat tidak ada
keanggotaan secara formal atau proses autentikasi yang dilakukan oleh workgroup
tersebut. Sebuah workgroup tidak memiliki server dan klien, sehingga
dengan demikian, workgroup juga menjadi implementasi dari paradigma
model jaringan peer-to-peer dalam Windows, sementara model domain
menjadi implementasi dari paradigma jaringan klien/server. Mengatur workgroup lebih rumit dilakukan,
khususnya jika dilakukan pada banyak klien. Selain itu, banyak fitur yang
ditawarkan oleh Windows Server domain yang
tidak dimiliki oleh modus workgroup, seperti halnya fitur single-sign-on, fungsi disaster
recovery, dan banyak fitur keamanan lainnya. Sehingga, dapat
dikatakan, bahwa workgroup lebih cocok digunakan untuk jaringan kecil
saja.
Keunggulan penggunaan Windows Server domain
adalah:
- Administrasi secara terpusat: manajemen domain secara keseluruhan dapat dilakukan hanya dengan mengakses satu buah basis data saja.
- Proses logon yang sederhana dan cukup sekali saja: akses terhadap sumber daya di dalam sebuah domain dapat diberikan hanya dengan menggunakan sebuah proses logon saja.
- Skalabilitas: jaringan yang besar pun dapat dibuat dengan Windows Server domain.
Komputer-komputer yang terdapat di dalam domain
Active Directory dapat dibagi-bagi ke dalam kelompok logis,
yang disebut dengan Organizational
Unit (OU) untuk lebih mempermudah manajemen. Pada sistem Windows
Server domain yang asli (yang dibawa oleh Windows NT 3.1/3.5/3.51/4.0), mesin-mesin hanya dapat dilihat dari perangkat
lunak administrasi ke dalam dua keadaan saja: 1)komputer yang terdeteksi di
dalam sebuah jaringan dan 2)komputer yang tergabung ke dalam sebuah domain.
Active Directory lebih mempermudah bagi Administrator untuk melakukan manajemen domain dan
mengubah konfigurasi serta kebijakan jaringan kepada semua mesin yang
terkoneksi ke dalam sebuah domain. Komputer dapat berhubungan dengan sebuah
domain secara mudah dengan menggunakan LAN atau WAN dengan menggunakan koneksi Virtual Private Networking (VPN).
D. Server
Cloud
Wikipedia mendefinisikan cloud
computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server digunakan
bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data pada komputer
atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan listrik”.
Komputasi
awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah
gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis
Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan
yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam
diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia
adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi
informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga
pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun
2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud
Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di
server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client)
termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer
tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Kelebihan dari Cloud Computing adalah sebagai berikut :
· Cloud computing memiliki prospek yang
bagus terutama saat ditinjau dari manfaat ekonomisnya.
·
Perusahaan dapat menghemat biaya dengan
memilih layanan cloud computing sebagai gantinya.
·
Merupakan evolusi komputasi dan internet
yang potensinya bisa dimanfaatkan untuk berbagi informasi tetapi juga jasa.
·
Semua pembagian sumber daya dalam cloud
computing menjadi mungkin melalui konsep ‘Application
Programming Interface’ atau API yang membuat interaksi antara program
komputer dari platform yang berbeda menjadi mungkin.
·
Salah satu contoh aplikasi cloud
computing adalah fitur Google Documents. Cloud
computing akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
·
Banyak perusahaan yang lebih memilih
solusi cloud computing karena mengurangi biaya dan menyediakan solusi komputasi
paling optimal.
Kekurangan dari Cloud Computing adalah sebagai
berikut :
Hal yang paling wajib dalam komputasi
awan adalah koneksi internet, internet bisa dibilang jalan satu-satunya jalan
menuju komputasi awan, ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada
maka jangan harap bisa menggunakan sistem komputasi awan. Hal ini masih menjadi
hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum semua
wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun
ada koneksinya belum stabil dan kurang memadai.
Kerahasiaan dan keamanan adalah salah
satu hal yang paling diragukan pada komputasi awan. Kok bisa ?, sangat bisa.
Dengan menggunakan sistem komputasi awan berarti kita mempercayakan sepenuhnya
atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server
komputasi awan.
Kualitas server komputasi awan
adalah salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk
menyediakan jasa penyedia server komputasi awan. Bukan tidak mungkin kita akan
dirugikan ketik server tempat dimana kita menyimpan file atau akses program
sewaktu-waktu akan down atau berperforma buruk, alih-alih kita semakin
dimudahkan dengan komputasi awan justru kita malah dirugikan karena kualitas
server yang buruk.
Gartner mendefinisikannya sebagai
“sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan
lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi
Internet.”[4]
Bab
III. Metodologi
Metode Penelitian
Metode
atau tahapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Studi
Literature
Studi
literature merupakan kegiatan untuk mempelajari teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.
2. Tahap Analisis
Dalam
tahap ini akan menganalisa bagaimana perbandingan tingkat manajemen jaringan
menggunakan windows server dan cloud server.
3. Tahap Kesimpulan
Pada
tahapan kesimpulan akan menyimpulkan hasil penelitian dengan menjawab
permasalah-permasalahan pada penelitian ini.
Jadwal
Penelitian
Kegiatan
|
Bulan ke-1
|
Bulan ke-2
|
Bulan ke-3
|
Pengumpulan
literature
|
|||
Analisis
|
|||
Kesimpulan
|
|||
Proposal
|
Daftar Pustaka
[1] Syafrizal Melwin. (2005). Pengantar Jaringan
Komputer, Yogyakarta : C.V ANDY OFFSET.
[2]
Abdullah syukri, INFORMASI TEKNOLOGI TERBARU. Diambil 4 maret 2014, dari http://www.it-artikel.com/2012/10/manajemen-jaringan-komputer.html
[3]
wahana computer. (2010). Panduan Praktis Implementasi dan Konfigurasi Jaringan
MS Windows 2008 server
[4]
Arifin Muhammad , PENGERTIAN CLOUD COMPUTING. Diambil 4 Maret 2014, dari http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/11/21/pengertian-cloud-computing-611685.html
[6]http://www.amazine.co/201/apa-definisi-kelebihan-cloud-computing/
[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan